Populasi burung di seluruh dunia telah menurun drastis. Sebuah laporan yang dirilis pada akhir 2012 menemukan bahwa populasi burung di Inggris menurun ke rekor terendah.
Namun, studi terbaru telah mengungkapkan, penyebab utama dari serangkaian kepunahan burung purba adalah manusia.
Para peneliti mengatakan, kolonialisasi manusia dari Kepulauan Pasifik yang menyebabkan lebih dari 1.000 spesies burung mengalami kepunahan.
Temuan yang telah dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan kolonialisasi manusia telah membatasi habitat alami ratusan burung, dan itu yang mendorong terjadinya kepunahan.
"Jika menghitung dari semua pulau-pulau yang berada di daerah pasifik tropis, total spesies burung laut dan burung berkicau yang telah punah sekitar 1.300 ekor," kata Tim Blackburn, Direktur Zoological Society London, dilansir Science Recorder, 26 Maret 2013.
Ia menyampaikan, penelitian mereka menunjukkan antara 700 dan 3.000 tahun lalu banyak yang mencari pulau-pulau tak berpenghuni yang masih tersisa. Mereka juga berburu burung lokal dari hutan-hutan yang disinggahi.
"Kombinasi itu yang akhirnya menyebabkan kematian massal dari sejumlah spesies burung di dunia, termasuk burung dodo dan Sylviornis yang beratnya mencapai 30 kilogram," kata Blackburn.
Penelitian ini merupakan upaya komperehensif untuk mengetahui bagaimana pemukiman penduduk di Kepulauan Pasifik memiliki dampak terhadap keanekaragaman spesies burung.
Selain itu, tim peneliti juga menghitung jumlah spesies burung yang telah punah. Dari analisis data spesies burung di 41 Kepulauan Pasifik, peneliti telah menemukan ada 983 spesies yang punah.
"Burung-burung yang memiliki sayap lebar lebih bisa bertahan hidup di tengah kumpulan manusia, tapi burung-burung yang berbadan besar lebih cepat punah akibat perburuan," jelas Blackburn.
Sementara menurut Stuart Pimm, ahli biologi dari Duke University di Durham, North Carolina, Amerika serikat, perlu penelitian lebih lanjut untuk menghindari kepunahan yang lebih besar.
"Studi terbaru harus memperkecil jumlah spesises burung yang punah di Kepulauan Pasifik dan di dunia," kata Pimm.
- VIVAnews -
No comments:
Post a Comment