Ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sebagai patokan untuk mengetahui jenis kelamin seekor perkutut. Meskipun akurasi tidak bisa 100% benar, akan tetapi secara umum bisa di gunakan sebagai acuan untuk memperkirakan jantan atau betina :
- Pupur (warna keputihan) pada atas dahi perkutut. Perkutut jantan biasanya warna putihnya sampai ke tengah mata, sedangkan yang betina tidak. Sehingga terkesan burung jantan berwarna lebih terang kepalanya. (hanya bisa di aplikasikan pada burung yang cukup umur)
- Supit/capit udang pada perkutut jika di raba terasa lunak dan renggang waktu raba maka perkutut tersebut diperkirakan betina. Namun ada juga jantan yang seperti itu dan betina ada juga yang bercapit udang rapat dan keras (tapi nanti setelah bertelur akan merenggang secara alami)
- Ukuran badan perkutut betina umumnya lebih kecil dan agak pendekdi banding perkutut jantan. Ini memang sulit membedakannya tapi kalau masih sama-sama piyik seteluran, yang kecil biasanya betina. Akan tetapi perlu di waspadai juga kebenarannya karena ada piyik perkutut yang menetas jantan semua atau betina semua.
- Suara burung perkutut betina umumnya kecil / kristal dan tidak bertekanan. Sedangkan yang jantan sebaliknya. Namun ada juga betina yang bersuara besar (ngebass) dan bertekanan (power) bagus. Dan terkadang ada juga jantan yang bersuara kecil, tipis dan tidak bertekanan.
- Ekor betina agak pendek di banding yang jantan
- Paruh betina lebih tipis dan pendek
- Mata burung betina agak kecil sedangkan yang jantan seperti melotot (garang)
- Kepala burung betina lebih kecil di banding yang jantan
- Perkutut jantan lebih rajin bunyi
No comments:
Post a Comment