Tuesday, April 23, 2013
Cerita dari peternak nuri kepala hitam
Akhirnya, sepasang burung nuri kepala hitam di kadang penangkaran ala kadarnya di rumah saya, punya keturunan. Si betina bertelur 2 butir dan menetas semuanya. Telur pertama menetas 5 hari lalu, telur kedua 4 hari lalu. Benar-benar masih imut. Tetapi, waduh, si indukan jadi galak-galak yang ditunjukkan sejak si betina bertelur.
Si betina memang menjadi sangat galak. Setiap saya mendekatkan lensa kamera untuk memngambil video atau foto, selalu saja si induk betina menghalang-halangi lensa kamera karena merasa asing dengan benda itu dan tentu juga curiga jangan-jangan membahayakan anak-anaknya. Video dan foto bisa terambil setelah burung digoda-goda dengan tangan dan melupakan sejenak gerak kamera.
Karena indukan menjadi galak itu pula, sampai-sampai yang merawat burung saya di rumah menjadi takut untuk masuk kandang. Sebab si burung langsung nglabrak. Kalau ditepis khawatir burung sakit, kalau dibiarkan tentu saja tubuh robek-robek dicakar dan dipatuki si nuri kepala hitam.
Bertelur dan mengeram di tanah
Meski saya sudah menyediakan glodok (kotak kayu) untuk pasangan nuri ini, tetapi keduanya enggan menempatinya. Sejak saya pasang golodok itu sampai sekarang, saya belum pernah melihat entah si jantan atau betina berada di dalamnya. Oleh karena itu saya pernah khawatir apakah mungkin mereka bakal beranak-pinak kalau masuk glodok saja tidak mau.
Ketika saya memikirkan untuk kemungkinan mengganti glodok, eh saya diberitahu anak kandang bahwa nuri sudah bertelur. Dalam dua hari, bertelur dua butir. Dan saya sudah memutuskan untuk mengganti glodok karena saya tidak yakin si betina mau mengerami telur-telur yang berada di dasar kandang.
Tunggu punya tunggu, si betina kok terlihat sangat rajin mengerami telur. Dan akhirnya saya putuskan membiarkan saja sambil berdoa semoga telur menetas. Eh betul, ternyata beberapa hari lalu kedua telur menetas dan cerita ini pun saya tulis.
Kedua burung ini sehari-hari saya beri makan jagung manis, pepaya dan beberapa jenis buah lain. Selama sekitar 10 hari sebelum menelur dulu, pada pepaya atau buah selalu saya taburi BirdMineral dan disusul dengan pemberian BirdMature serbuk selama 5 hari yang juga saya tabur di buah. Alhamdulillah…. burung menjadi sehat, kawin, bertelur dan menetas. Padahal itu adalah dua telur pertama kedua pasangan itu dan selama ini banyak telur-telur pertama burung muda tidak menetas karena biasanya tidak bisa dibuahi dengan sempurna oleh pejantan.
Labels:
Burung nuri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment