Monday, April 29, 2013

Ilustrasi beternak burung perkutut


Sebagai ilustrasi berdasarkan pengalaman, sepasang indukan perkutut paling banyak hanya membutuhkan biaya perawatan untuk makanan dan obat-obatan (vitamin) tidaklah lebih dari Rp10.000/bulan. Sementara untuk membeli sepasang indukan perkutut membutuhkan modal sekitar Rp600.000 keatas. (lihat harga indukan kutut)

Untuk kandang ternak bisa menggunakan sangkar burung ocehan ukuran 45x45x65cm atau 50x50x65cm yang terbuat dari kayu dan bambu, harga sangkar kurang lebih hanya Rp70.000. Sangkar tersebut hanya bisa di gunakan untuk 1 pasang indukan perkutut, jadi jika perkutut sudah beranak setelah anaknya bisa makan sendiri sebaiknya segera di pisah supaya bisa kawin lagi induk perkututnya.

Dalam sekali masa reproduksi (dalam kondisi normal) hanya memakan waktu sekitar 1 bulan 2minggu atau sekitar 45-50 hari tergantung kondisi indukan perkututnya. Waktu 1 bulan seminggu tersebut sudah termasuk masa kawin, bertelur, mengeram dan menyuapi anakan hingga umur sekitar 30 hari. Pada usia tersebut anakan perkutut sudah bisa di ambil dari induknya karena sudah bisa makan sendiri.

Untuk meningkatkan produktivitas indukan perkutut bisa dilakukan dengan cara menitipkan telurnya atau piyik perkutut ke baby sitter seperti ke burung puter. Dengan metode penitipan tersebut maka sepasang burung perkutut bisa bertelur hingga 3x dalam sebulan. Malahan pada beberapa kasus bisa ditambah lagi hingga seminggu sekali bertelur dengan syarat induk perkutut diberikan tambahan multivitamin penunjang dan pemberian makanan yang berkualitas tinggi.

No comments:

Post a Comment