Tuesday, April 30, 2013
Cara menjodohkan burung perkutut
Perkutut adalah burung yang secara umum bersifat monogami (satu pasangan). Jadi dalam beternak perkutut, 1jantan hanya di jodohkan dengan 1 betina. Tidak bisa di ternak seperti kenari yang 1 jantan bisa di jodohkan dengan 4 betina sekaligus.
Kesulitan dalam penjodohan paling sering terjadi pada perkutut yang pernah punya pasangan sebelumnya, lalu pasangannya di ganti dengan yang baru. Untuk perkutut yang demikian, sebaiknya sebelum di jodohkan perkutut harus di jauhkan dahulu dari pasangannya yang lama agar tidak saling melihat dan kalau perlu tidak boleh mendengar suara mantan pasangannya. Hal ini di lakukan sambil di dekatkan dengan pasangan barunya (masih terpisah dalam 2 sangkar berbeda tapi di jejerkan saja). Jika hal ini tidak di lakukan biasanya perkutut terkadang akan berkelahi dan terkadang dapat berakibat kematian.
Setelah beberapa hari, satukan ke duanya dalam satu sangkar kecil sambil sebelumnya di mandikan terlebih dahulu. Sebaiknya dalam menyatukan indukan di lakukan dari yang betina dulu baru di ikuti yang jantan karena perkutut jantan biasanya lebih agresif. Waktu menyatukan sebaiknya dilakukan pada sore hari menjelang maghrib untuk menghindari perkelahian. Dengan menyatukan di sore hari di harapkan induk tidak sempat berkelahi karena keburu malam.
Jika cara ini tidak berhasil (biasanya karena pejantan terlalu galak), satukan dalam sangkar 2-3 ekor betina sekaligus untuk meredam amuk pejantan. Dengan adanya 2-3 ekor betina dalam 1 sangkar, yang jantan tidak akan terpaku mematuki 1 betina saja sehingga resiko cedera atau kematian perkutut betina menjadi kecil. Ketika melakukan hal ini sebaiknya perkutut jantan sering-sering di mandikan agar birahinya turun. Atau jika anda ada waktu untuk memantau proses penjodohan, ketika terlihat yang jantan mulai mematuki yg betina, semprot yang jantan dengan sprayer.
Tanda-tanda jika perkutut sudah berjodoh adalah ketika kedua calon indukan tersebut tidur sudah mau berdampingan dan sering bercumbu.
Labels:
Burung perkutut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment