Banyak sekali kicau mania kita yang baru membeli burung bakalan tetapi langsung ingin burungnya jinak dan gacor, dalam hal ini tidak setiap burung bakalan memiliki karakter langsung cepat jinak dan langsung gacor , jadi dalam kasus ini kita harus memilih apa yang kita inginkan dari burung tersebut mau jinak dahulu atau gacor dahulu, karena memelihara burung khususnya bakalan tidak melalui proses yang instan dan ini harus menjadi catatan semua penggemar burung kicauan khususnya pemula, semua itu ada tahapan-tahapannya, yang tentu saja tergantung bagaimana kita menjalankan rawatan dalam semua tahapan-tahapan tersebut. Jadi dalam hal ini kita akan mencoba untuk menjinakan burung terlebih dahulu.
Metode penjinakan setiap burung pun bisa menggunakan berbagai macam cara, dan semua akan kita ulas disini, tetapi sebelum kita lanjut pada bagaimana menjinakan burung tersebut sebaiknya kita mengerti dahulu apa tujuan menjinakan dari burung yang giras tersebut.
Burung yang sudah jinak menjadi keuntungan bagi perawatnya karena berarti burung tersebut sudah beradaptasi dengan suasana sekitarnya sehingga membuatnya lebih cepat berbunyi, dan tidak takut-takut lagi sewaktu kita mengganti makanan dan minumannya maupun cuma lewat didepan sangkarnya.
Sedangkan Jinak itu sendiri bagi penggemar burung kicauan di Indonesia terdiri dari dua kategori yaitu JInak lalat dan Jinak Total:
- Jinak Lalat : Burung yang disebut jinak lalat biasanya didapat dari bakalan atau muda hutan, sehingga burung masih giras lalu dengan berbagai macam cara burung tersebut dilatih untuk dijinakan, sehingga burung menjadi terlatih jinak meskipun masih sedikit ada rasa takut dari burung tersebut. contoh jinak lalat adalah kalau kita berikan makanan lewat tangan ia akan mengambilnya tetapi dengan perasaan sedikit takut.
- Jinak Total : sebutan burung yang jinak total diberikan pada burung yang kondisinya sudah sangat jinak misalnya yang dirawat dari lolohan, didapat dari penangkaran ataupun burung yang sudah lama dirawat dan rutin dilatih jinak.
Berbagai metode dan cara menjinakan burung
Untuk burung seperti kacer, murai batu, cucak hijau, cendet dan burung pemakan serangga lainnya yang bisa mengontrol dirinya sendiri ( tidak tidak nabrak-nabrak sangkar / jeruji ) maka metode penjinakan bisa menggunakan cara seperti berikut :
- Menggantung burung di lokasi terbuka yang ramai aktifitas manusia.
- Gantangan burung diusahakan sejajar dengan pandangan mata kita ( tidak diatas kepala ).
- Memandikan dua - tiga kali sehari, baik dengan cara disemprot maupun mandi karamba, dalam memandikan burung ini diusahakan dengan waktu yang lebih lama untuk melatih burung cepat merasa nyaman dan tidak akan mudah stress.
- Setelah mandi burung diangin-anginkan dengan wadah makan dan minum yang diangkat sebelumnya, sambil digantung di tempat yang rendah ( sejajar dengan pandangan mata ), burung diberikan makanannya berupa serangga misalnya jangkrik dengan menggunakan tangan kita, jika burung masih merasa takut bisa dilatih dengan menggunakan lidi yang ditusukan pada jangkriknya. lakukan setiap hari dengan lidi yang sama sambil secara bertahap memotong pendek lidi tersebut setiap harinya sampai ujung jari kita menyentuk jangkrik yang ditusuk dengan lidi yang digunakan.
- dan pada hari berikutnya jari kitalah yang memegang jangkrik tersebut.
- Setelah lewat setengah jam , tempat minumannya bisa dimasukan kembali kedalam sangkarnya tetapi wadah makannya jangan dahulu diberikan lalu Jemur burung seperlunya saja. selama beberapa menit ( bisa 20 - 30 menit sekali ) burung diberikan makanannya misalnya Ulat atau jangkrik dengan tangan kita ataupun dengan menggunakan bantuan lidi.
- Siang sampai sore harinya tempat makanannya bisa dimasukan dalam sangkarnya dan kembali diangkat waktu burung dimandikan dan diangin-anginkan, misalnya pada sore harinya dengan sambil memberikan jangkrik atau ulat dengan menggunakan tangan ataupun lidi.
- Setelah itu wadah makanan kembali dimasukan.
- ini adalah bersifat optional yaitu jika anda mau , pada malam hari sebaiknya burung beristirahat total dengan cara diberi kerodong dan disimpan dalam ruangan yang gelap ( lampu dimatikan ) dan wadah makannya bisa diangkat, agar burung lebih fokus pada istirahatnya, selain itu juga untuk membuat burung merasa lapar waktu bangun tidur pada pagi harinya dan selanjutnya bisa kita terapkan kembali metode seperti diatas.
- Lakukan dengan konsisten setiap harinya, maka burung akan lebih cepat jinak.
Untuk burung yang masih sangat giras dan tidak terkontrol sehingga bisa menyakiti dirinya sendiri misalnya menabrak jeruji sangkar dengan resiko paruh menjadi bengkok atau hidung yang berdarah, maka bisa menggunakan cara penjinakan sebagai berikut :
- Terlebih dahulu menutup bagian kiri, kanan dan belakang dari sangkar tersebut dengan kertas koran atau kain.
- Membiasakan burung digantung di tempat yang ramai aktifitas baik diluar maupun didalam ruangan , misalnya menggantung di dalam ruangan yang banyak aktifitas keluarga misalnya ruang keluarga atau lainnya.
- Memberi makanan dengan jumlah yang sangat sedikit didalam wadah atau cepuk makannya. hal ini untuk membuat burung cepat lapar sehingga burung cepat akan berpikiran merasa tergantung kepada kita, yang mana jika ia sewaktu-waktu merasa kelaparan maka dari kejauhan ia akan terus memperhatikan kita dengan malu-malu.
- Untuk burung pemakan biji-bijian seperti branjangan, kenari ataupun burung dari jenis paruh bengkok dan semua jenis jalak - jalakan, maka memandikan burung bisa dengan cara dipegang sambil diusap-usap merata dengan air bersih yang dimulai dari bagian leher hingga perut dan akhirnya seluruh tubuhnya hingga benar-benar basah, lakukan setidaknya dua atau tiga kali sehari agar burung cepat jinak dan tidak bresifat liar lagi.
- Proses selanjutnya adalah seperti yang sudah disebut kan diatas.
No comments:
Post a Comment