Burung yang mengalami stress selalu tampak gelisah, malas berkicau, dan ketakutan. Nafsu makan burung yang mengalami stress akan berkurang, sehingga badannya menjadi lemas, kurus, dan akhirnya akan mengalami kematian.
Penyebab stress pada umumnya adalah kondisi lingkungan yang terlalu ramai, sering terkena angin kencang secara langsung, dan sering kehujanan. Penyebab lainnya adalah pemberian pakan yang kurang, baik jumlahnya (kuantitas) maupun kandungan gizinya (kualitas) sehingga burung sering kelaparan dan kekurangan gizi.
Pencegahan stress dapat dilakukan dengan cara mengkarantina burung yang terkena stress tersebut untuk sementara waktu dengan dikerudung dan dijauhkan dari keramaian dari burung lainnya. Burung diberi minuman yang dicampur dengan obat anti-stress, diberi makanan kesukaannya yang mengandung gizi tinggi, yakni kroto dan jangkrik.
Burung yang dipelihara di rumah pada umumnya jarang mengalami stress. Burung yang mudah mengalami stress adalah burung yang baru ditangkap dari hutan, baik yang muda maupun yang dewasa. Apalagi, jika burung-burung hasil tangkapan dari hutan tersebut diangkut untuk jarak jauh dan dicampur dengan jenis burung lainnya dalam sangkar yang sempit.
No comments:
Post a Comment