Hmmm, banyak juga ya khasiat lidah buaya untuk burung. Dan, sepanjang saya menceritakan manfaat lidah buaya, tidak ada satu uraian pun soal pemanfaatan lidah buaya dalam mengatasi gangguan pernafasan. Ini semata-mata untuk menghindari mereka yang kontra dengan alasan bisa membahayakan saluran burung. Kalau urusan gangguan pernafasan (misalnya suara serak, dll),
Dari berbagai manfaat lidah buaya, yang sudah dijelaskan panjang lebar sebelumnya, saya akan membuat aplikasi praktis untuk dua hal saja. Pertama, dijadikan bahan pakan. Kedua, dijadikan bahan semprot untuk berbagai keperluan. Berikut ini rinciannya :
1. Sebagai pakan penambah energi.
- Ambil daun lidah buaya, kemudian dibelah menjadi dua, dan ambil bagian dalam (daging) saja.
- Daging lidah buaya diiris-iris dengan ukuran kecil, kemudian campurkan beberapa potong (secukupnya) ke dalam wadah makanannya.
2. Sebagai obat luka atau semprotan.
- Isi toples kaca dengan 1 liter air aquadest distilata (bisa dibeli di apotek / toko kimia).
- Masukkan potongan daging lidah buaya (115 gram) ke dalam cairan tersebut.
- Simpan toples ke dalam lemari es selama 24 jam. Pada 1 jam pertama, lidah buaya masih terlihat mengapung. Setelah beberapa jam, lidah buaya akan tenggelam ke dasar toples. Itu berarti cairan sudah siap digunakan, tetapi disarankan sampai melewati 24 jam.
- Air dari toples bisa digunakan untuk pengobatan burung. Misalnya dimasukan ke dalam sprayer untuk disemprotkan pada bulu / kulit burung yang suka menggigit dan mencabuti bulu-bulunya (asalkan tidak ada tungau / kutu pada bulu dan kulitnya). Bisa juga dipakai untuk mengobati bagian tubuh burung yag terluka.
- Jika akan digunakan sebagai minuman (jus) untuk burung, campurkan larutan yang sudah dibuat ini dengan aquadest distilata, dengan perbandingan 1 : 1.
Sekali lagi, manfaat lidah buaya untuk burung sudah dirasakan olehkicaumania dan penangkar burung di berbagai negara, termasuk Eropa, Australia, dan Amerika. Tetapi, sampai detik ini, masih ada yang menentang penggunaannya. Jadi, silakan tentukan pilihan Anda.
No comments:
Post a Comment