Popularitas kacer dada putih belakangan ini terus meningkat pesat. Di berbagai lomba di semua blok, hampir selalu dipenuhi peserta. Bahkan panitia atau EO yang menggelar lomba- lomba kecil setingkat latber pun berani membuka sampai dua kelas, kalau evennya sedikit besar berani membuka sampai tiga kelas. Kelas kacer termasuk kelas yang tiketnya biasanya akan habis duluan.
Di Sumatera dan Kalimantan, popularitas kacer bahkan lebih tinggi lagi. Burung-burung terbaik di Jawa biasanya akan dipindah ke sana. Untuk menjadi burung terbaik, tentu saja membutuhkan treatmen dan perlakuan tertentu. Selain dasar karakter burung seperti sifat fighter, mental kuat, power tidak lembek, lagu panjang-panjang dan nafas kuat, untuk menjadi juara juga memerlukan tambahan materi yang sifatnya bisa didatangkan dari luar atau eksternal si burung.
Itulah variasi lagu yang bisa dimasukkan melalui burung-burung master. Salah satu tambahan poin yang bisa menentukan burung menjadi juara memang variasi lagunya. Di lapangan di antara suara-suara kacer yang dianggap standar, bila juri mendengar suara yang dianggap unik dan beda dari yang lain bisa menjadi nilai tambah dan menentukan.
Itu sebabnya selain perawatan yang sifatnya merupakan stelan agar mau nampil di arena lomba, pemberian master juga menjadi faktor yang sangat penting. Bila masternya pas burung juga mau dan suka dengan lagu master tersebut sehingga sering dinyanyikan secara periodik dan cara yang merdu niscaya menjadi nilai lebih tersendiri.
Jenis burung apa saja yang biasa dimastefikan untuk kacer dada putih dan bagaimana cara memasterya agar bisa merasuk dengan baik. lnilah pengalaman sejumlah perawat handal kacer yang berhasil disarikan Agrobis Burung.
Suara burung yang dianggap bagus untuk memaster kacer dada putih, di antaranya adalah jenis lovebird, gereja tarung, platuk, srindit sampit, kolibri. Ada pula yang memberikan suara cendet dan glatik.
Model memaster macam-macam. Ada burung yang suka dikerubungi burung master beberapa sekaligus. Namun ada pula burung yang minta didekati suara master satu satu per satu. Artinya, kalau diberi master satu jenis suara sudah masuk kemudian ditambah suara jenis lainnya.
Pemasteran paling efektif dilakukan pada saat burung sedang mabung. Namun, dalam keseharian akan sangat baik kalau selalu mendengar suara master, baik ketika dijemur atau dianginkan, maupun ketika sedang istirahat/tidur.
Ketika setiap saat seperti diindoktrinasi dengan suara tertentu yang kita kehendaki, apalagi bila kita paham karakter suara yang disukai oleh si burung maskot, tentu hasilnya akan lebih baik. Ketika berlomba, suara-suara itu kemudian akan dia keluarkan juga. Kira-kira seperti itu logikanya.
No comments:
Post a Comment