Sunday, March 31, 2013

Budhis Myanmar Semakin Gila Bakar Masjid dan Rumah Muslim

Budhis Myanmar Semakin Gila Bakar Masjid dan Rumah Muslim. Berita Heboh Terkini ini menjadikan hati Kita semakin Tersayat. Mengapa semua Ini terjadi disana. Mengapa umat Budha Yang seharusnya Memiliki dasar dasar Kedamaian Menjadi Sangat bringas Seperti ini?Budhis Myanmar Semakin Gila Bakar Masjid dan Rumah Muslim

Kekerasan di Burma (Myanmar) terus meningkat, sejumlah masjid dan rumah Muslim telah dibakar oleh gerombolan ekstrimis Buddhis.

Menurut laporan yang dilansir Onislam lebih dari 40 masjid dan rumah Muslim dibakar pada Sabtu (23/3/2013) malam di kota Yamethin.

Serangan baru ini menyusul kekerasan yang terjadi di kota Meiktila dimulai pada Rabu (2/3/), meninggalkan 32 orang meninggal dunia dan ribuan mengungsi karena lingkungan mereka dihancurkan.

“Sebagian besar rumah adalah milik Muslim,” kata seorang pegawai di kota Yamethin, dekat Naypyidaw, kepada Agence France-Presse (AFP) dalam kondisi anonimitas.

“Kasus semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya di sini,” katanya.

Kerusuhan di Yamethin itu terjadi setelah beberapa jam sebelumnya seorang utusan PBB mengunjungi jalan-jalan Meiktila yang kacau pasca serangan pembakaran dan menemui sejumlah pengungsi Muslim dan Buddhis. Sungguh sangat Disayangkan Mengapa Semua Ini terjadi. Ayo Kawan Kawan Mari Bantu saudara Kita Sesama Muslim . atau Kalau Yang Bukan Muslim mari Bantu Mereka Atas Nama Hak Asasi Manusia.

Kekerasan Myanmar ini Bukan Sekedar masalah antar agama . Namun ini sudah Masuk dalam kekerasan dan Kejahatan Pelanggaran HAM. Mengapa seolah Para aktivis HAM hanya Diam dengan masalah Kekerasan Ini ? Ayo Siapapun Yang mengaku Pembela HAk Asasi Manusia bangkit dan bantu Mereka

Memster murai batu sesui karakter aslinya


Di alamnya, MB memang dikenal sebagai salah satu burung yang pandai menirukan suara dari burung lain dan bahkan mampu menyanyikannya dengan lebih indah dan merdu. Sebagian besar hobbies MB akan merasa senang dan bangga jika MB peliharaannya memiliki variasi  yang sangat dahsyat. Selain dapat mempengaruhi kriteria penilaian dalam lomba, kemampuan dalam kicauan ini juga dapat meningkatkan nilai jual dari MB tersebut.

Makanya wajar jika banyak hobbies yang tertarik dengan MB yang memiliki koleksi kicauan dahsyat.
Secara umum, MB adalah burung berkicau sejati, artinya jarang sekali kita menjumpai MB yang tidak mau berkicau.

Jenis dan karakter kicauan MB sendiri juga bisa bermacam-macam, diantaranya :

1. MB yang dominan ngeroll.
2. MB yang dominan nembak
3. MB yang mengkombinasikan antara ngeroll dan nembak

Jika kita dapat menilai karakter atau tipikal dari kicauan MB yang kita miliki, maka akan mudah bagi kita dalam memaster MB tersebut.

Ada sedikit korelasi antara jenis dan tingkat ketebalan paruh dengan karakter kicauan dari MB, tapi perlu diingat, ini baru sebatas hipotesis.

MB dengan paruh pendek dan tipis lebih berkarakter ngeroll, sedangkan MB dengan paruh panjang lebih berkarakter nembak.
Jika kita sudah dapat memahami karakter kicauan MB kita, maka untuk memaster MB tersebut dibutuhkan penyesuaian jenis suara master agar MB dapat memaster suara masterannya dengan baik.
Intinya, MB akan lebih mudah dimaster jika kita dapat menyesuaikan jenis suara master dengan karakter kicauannya.

Contoh kecil, jika kita memiliki MB dengan karakter ngeroll, maka burung atau suara kenari yang juga berkarakter ngeroll akan mudah dimaster ke MB.
Demikian juga sebaliknya, jika MBnya berkarakter nembak, maka suara kenari akan sulit dimaster ke MB tersebut.
Makanya jangan heran jika MB kita sudah lama ditempel dengan kenari, tapi suara kenarinya tidak masuk ke MB, malah suara lain yang lebih cepat masuk ke MB tersebut.
Sekali lagi, pahami karakter kicauan MB kita, sehingga akan memudahkan kita dalam memasternya.

Pengaruh indukn betina pada penangkaran burung kenari


Pertama kali saya tertarik dengan judulnya yaitu "Female's Influence on the Roller Canary Song” karena disebutkan sebagai Kenari jenis Roller, walau jenis nyanyiannya berbeda dengan kenari Indonesia tetapi pada dasarnya adalah tipe kenari yang dipelihara untuk didengarkan , sama seperti kenari di Indonesia.

Banyak peternak yang tidak memahami arti penting seekor burung betina, karena individu betina tidak berkicau sehingga tidak terlihat apakah kenari tersebut sebagai pembawa gen penyanyi yang baik atau tidak. Secara genetis terbukti bahwa kenari betina berpotensi sebagai induk yang akan menentukan kualitas nyayian anakannya.

Beberapa peternak membeli kenari jantan yang bagus untuk dijodohkan dengan seekor kenari betina, dengan tujuan untuk mendapatkan anakan yang berjenis kelamin jantan yang berkualitas bagus seperti bapaknya. Seringkali peternak akan mengatakan bahwa „Betinanya tidak cocok dengan si jantan!“ karena anakan yang dihasilkan yang berjenis kelamin jantan tidak berkualitas bagus seperti bapaknya. Peternak tersebut menjadi putus asa dan akhirnya menjual seluruh anakan dari betina tersebut, tanpa menyadari bahwa anakan yang berjenis kelamin betina yang ikut terjual sebenarnya membawa potensi yang bagus untuk menghasilkan anakan jantan yang bagus di masa depan.

Burung berjenis kelamin betina mempunyai kromosom Z W yang berperan penting untuk menentukan jenis kelamin anakannya. Burung betina akan menghasilkan anakan yang berjenis kelamin betina dengan meneruskan kromosom W dan menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan dengan meneruskan kromosom Z. Dengan meneruskan kromosom Z ke keturunan yang berjenis kelamin jantan berarti betina tersebut mewariskan nyanyian indah yang berasal dari „ayah si betina“ ke anak jantannya.

Untuk memperbaiki garis keturunan yang bagus/menghasilkan anakan yang bagus, maka diperlukan seekor kenari jantan yang berkualitas bagus. Hasil perkawinan betina dengan pejantan yang bagus tidak selalu dapat menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan yang hebat seperti ayahnya. Akan tetapi anakan yang berjenis kelamin betina yang berasal dari pejantan yang bagus mempunyai potensi sebagai induk yang baik untuk menghasilkan pejantan yang bagus, meskipun saudaranya mungkin jelek.

Banyak peternak kenari yang tidak memberi kesempatan pada betinanya untuk memperbaiki garis keturunannya. Ketika kenari betina menghasilkan keturunan seekor kenari jantan yang mempunyai kualitas nyanyian yang jelek, hal ini tidak berarti bahwa betina tersebut tidak mempunyai potensi untuk menghasilkan keturunan yang baik. Semua kenari, baik yang berjenis kelamin jantan ataupun betina, pasti membawa gen yang baik atau buruk. Sebagai contoh, di dalam sebuah sarang dengan 4 anakan akan memiliki kualitas yang berbeda-beda, mungkin hanya satu atau dua ekor anakan tersebut yang bagus kualitas suaranya, dan yang lainnya mungkin memiliki kualitas suara yang cukup atau bahkan jelek.

Sifat-sifat dari nenek moyangnya berperan penting dalam proses menghasilkan keturunan. Sebagai contoh: individual yang hebat mungkin dapat menghasilkan anakan yang berkualitas jelek, akan tetapi harus diingat bahwa individu betina mewarisi kromosom Z yang berasal dari bapaknya yang membawa kualitas nyanyian yang bagus atau buruk. Sangatlah bijaksana bila peternak memilih kenari betina bukan dari kualitas nyanyian saudaranya tetapi dari kualitas nyanyian bapaknya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kota Roma tidak dibangun dalam satu hari, hal ini memberikan pengertian bahwa untuk mendapatkan keturunan kenari dengan kualitas kicauan yang hebat tidak dapat dihasilkan dari hasil sekali penjodohan atau beternak dalam semusim. Peternak yang baik mempunyai tujuan dan rencana waktu penjodohan. Memperbaiki kualitas burung di peternakannya, haruslah menjadi tujuan utama seorang peternak, untuk itu dia harus membuat pilihan yang bijaksana dalam menentukan jenis/ras apa yang akan digunakan untuk memperbaiki mutu. Kemudian dia harus bersabar untuk melanjutkan beberapa keturunan sampai dia menemukan garis keturunan yang benar atau dirasa cocok dan terus berkonsentrasi sampai diperlukannya lagi individu baru untuk memperbaiki keturunan. Seorang peternak yang baik tentu saja mempunyai beberapa pilihan penjodohan untuk perbaikan mutu, untuk penjodohan yang akan datang.

Sekils tentng penangnan kacer siap produksi

Jika kita menangkar kacer maka kita bisa membeli burung siap kawin atau bisa juga trotolan (anakan).Kalau kita membeli kacer siap kawin pastikan lebih tua jantannya, kalau belinya trotolan kita bisa beli jantan dan betina dalam satu peranakan.

Jika belum paham betul”dunia kicau “ jangan sekali kali membeli kacer  buruan hutan karena perlu beberapa waktu agar burung mau makan voer,jadi tiap hari kita harus membeli kroto, bahkan yang lebih parah lagi ada burung hasil pancingan,jadi dimulutnya masih ada mata kailnya dan bisa dipastikan burung akan mati walaupun kebutuhan kroto tercukupi tapi memang harga burung hasil buruan cenderung  lebih murah daripada burung tangkaran.Burung yang kita beli dari tempat tangkar minimal berumur 1 bulan, karena usia segitu burung sudah bisa makan sendiri jadi tidak perlu kita menyuapinya, selain kita beri voer, kacer juga harus rutin diberi jangkrik walaupun sehari 2-3 ekor jangkrik karena bagimanapun juga kacer juga butuh protein dan vitamin.


Sebelum usia birahi jangan tempatkan jantan dan betina dalam 1 kandang karena pasti akan berkelahi sehingga  betina badannya akan rusak, tempatkan di 2 kandang gantung berlainan tetapi gantung kandang dengan berdekatan. Setiap hari sempatkan burung agar berjemur di bawah sinar matahari agar kacer selalu sehat dan jika dijemur kacer pasti akan mandi,maka tempat minum beri yang agak besar atau pas dijemur pindahkan di kandang berkaramba, setelah memasuki usia birahi masukkan keduanya dalam sebuah kandang tangkar dan pantau kacer mau berjodoh atau belum, jika sudah sekitar 1 bulan kacer akan membuat sarang dan bertelur.


Kacer akan langsung mengerami telur pertamanya sambil bertelur berikutnya, ata-rata kacer bertelur 3 butir dan setelah 14 hari masa mengerami telur akan menetas, jangan biarkan anak yang baru menetas didalam glodog, langsung ambil dan kita masukkan kedalam box incubator, karena kalau tidak sang jantan sakan menyerang anak yang baru menetas itu sampai mati.


Untuk perawatan anakan inilah yang perlu waktu luang karena hampir setiap 5-10 menit anakan harus disuapi kroto.Kroto kita berikan dari baru menetas sampai hari ke-7,setelah itu kita campur dengan BR/voer lembut dan kita mulai kurangi volume penyuapannya setelah berumur 1 bulanan maka kacer sudah bisa makan sendiri dan siap dipasarkan.


Cara pemberian air kencur dan air madu pada burung


Pemberian air kencur atau air madu. Apakah harus diganti pada hari yang sama atau boleh diganti keesokan harinya ?"

Jawaban :

Untuk air kencur dan madu sebaiknya malah tidak demikian.  paling bagus begini:

Untuk air kencur, buat jangan terlalu kental. Pemberian: sekitar satu jam setelah dia makan/minum sehabis dimandikan pagi, ambil air minumnya. Biarkan selama 3-4 jam tanpa air minum. Masukkan kembali air minum setelah 3-4 jam itu, dan biasanya dia akan segera minum. Perhatikan ya. Setelah sekali teguk, ambil segera air minum itu dan diganti dengan air kencur. Maka dia akan melanjutkan minum degan meminum air kencur. Biarkan air kencur di sana selama 3-4 jam. Setelah itu (asumsi saya sore hari) ganti dengan air biasa.

Maksud dari pemberian seperti itu adalah agar konsumsi air kencur bisa maksimal tanpa harus memaksa burung untuk minum air kencur sepanjang hari. Sebab, kalau burung benar-benar tidak doyan, maka bisa jadi dia seharian itu tidak mau minum. Risikonya, burung dehidrasi atau krongkongan jadi kering dan malah rusak/serak.

Untuk pemberian madu (juga jangan terlalu kental), lakukan dengan cara demikian khususnya untuk burung2 non-pemakan buah seperti MB misalnya. Untuk burung2 pemakan buah diberikan sejak pagi tidak apa-apa dan siang harinya madu tidak usah dikeluarkan tetapi berikan saja secara berdampingan dengan air minum biasa. Baru sore harinya ketika mau dikerodong, air madu dikeluarkan.

Kapan burung siap tarung / dilombakan

Seringkali penghobi burung merasa jengkel karena tiba-tiba saja burungnya "ngedrop". Tidak lagi bisa tampil seperti biasanya, meskipun dia tidak pernah mengubah penanganan terhadap si burung, baik dari sisi makanan, mandi-jemur, maupun pemberian extra feeding. Ternyata belakangan diketahui, satu-dua bulu burung mulai berjatuhan. Ah, ternyata burung kesayangannya memasuki masa ngurak, yakni rontok bulu, sebagai bagian dari proses mabung (molting).

Setelah sekian lama mabung, burung tak juga kunjung pulih. Jangankan mengeluarkan tembakan-tembakan andalan, bahkan ngeplong pun belum mau. Dan ternyata, kasus semacam itu banyak kita jumpai. Ternyata pula, banyak di antara kita yang belum memahami apa itu proses mabung. Dan apabila itu terjadi, kapan burung siap lagi untuk ditampilkan di arena lomba dan mencapai hasil maksimal?

Berkaitan dengan persoalan tersebut, berikut ini saya tampilkan sebuah grafik yang menggambarkan "siklus performance burung" yang saya ambil dari website David De Souza (www.shama.com.sg) yang menurut saya sangat bagus sebagai panduan kita, kapan burung kita siap dilombakan. Siap lomba dalam arti si burung tersebut sudah melewati masa ganti bulu trotol, mabung I atau setidaknya setelah mabung II.
Burung rata-rata mabung setahun sekali, bahkan ada yang lebih dari 1 tahun belum mabung karena faktor makanan, suhu, dan cuaca di sekitarnya. Berdasarkan "siklus performance burung" tersebut, maka bisa kita uraikan sebagai berikut:

Meningkatkan produktivitas dengan mesin tetas


Penggunaan mesin tetas untuk menetaskan telurburung penangkaran, saat ini luas digunakan oleh penangkar burung di wilayah Klaten. Penggunaan mesin tetas ini awalnya disebabkan oleh banyaknya indukan yang membuang telur sendiri yang sedang dierami. Namun belakangan, penggunaan mesin tetas lebih  untuk memacu atau meningkatkan produktivitas.
Penangkar mengambil telur burung ketika usia telur baru 2-3 hari dierami dan memasukkannya ke mesin tetas. Mesin tetas ini ada yang buatan sendiri dan banyak juga yang membelinya karena banyak beredar di pasaran.
Jika tanpa mesin tetas dalam satu usia produktif (dari masa tuntas mabung sampai masuk masa mabung lagi) sepasang burung hanya bertelur 5-6 kali (tiap masa bertelur dihasilkan 2-4 telur tergantung jenisnya), maka dengan mesin tetas bisa dinaikkan sampai 8-9 kali. Sebab, begitu telur diambil, maka sepekan kemudian biasanya burung di penangkaran sudah bertelur lagi.
Telur yang biasa dieramkan dengan mesin tetas antara lain cucakrowo,jalak surenjalak bali, dan murai batu. Sedangkan untuk burungkenari, tidak digunakan mesin tetas untuk mengatasi indukan nakal atau memacu produktivitas, tetapi menggunakan induk babon (burung lain yang sejenis).
Jual “abangan”
Memang, konsekuensi dari penggunaan mesin tetas ini adalah penangkar harus siap sedia segera menyuapi anakan burung begitu burung menetas. Dan meluangkan waktu khusus untuk melakukan hal itu terus-menerus sampai anakan burung bisa makan sendiri.
Di Klaten sendiri banyak penangkar yang tidak punya waktu atau tidak punya anak kandang untuk menyuapi anakan burung. Namun mereka tidak khawatir lagi. Sebab saat ini banyak pengepul “abangan”. Abangan adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut anakan yang baru saja menetas atau burung usia sehari (day old bird). Sejumlah pengepul abangan di wilayah Klaten, siap menjemput burung abangan ke para penangkar dengan membawa kotak khusus untuk menjamin anakan burung selamat sampai di rumah dia. Para pengepul abangan tidak hanya bersedia membeli anakan burung dari wilayah Klaten, tetapi siap menjemput burung-burung “abangan” di seantero Jawa.
Ya, para pengepul abangan ini memang pada akhirnya merupakan “dewa penolong” para penangkar yang tidak sempat menyuapi atau meloloh (hand feeding) anakan burung. Usia berapa pun anakan burung Anda, mereka siap menjemputnya.