Burung Murai Batu merupakan burung yang sangat baik dalam hal suara dan gaya bertarungnya, namun kesalahan dalam penangkaran bisa membuat burung Murai Batu tidak maksimal dalam berlomba, dan kecantikannya. Permasalahan Umum penangkaran burung Murai Batu banyak sekali antara lain yang dijabarkan sebagai berikut.
1. Perubahan suhu udara
Perubahan suhu udara memicu Murai Batu terkena penyakit “masa mabung”. Masa mabung adalah yang tidak normal dan membuat bulu dari murai batu rontok.
2. Ketersediaan Makan
Ketersediaan makan khususnya Extra Fooding tidak diberikan secara rutin. Jika EF terlalu diberikan secara rutin dapat berpengaruh buruk terhadap perkembang biakan Murai Batu. Murai Batu umumnya hanya berkembang biak dan membesarkan anak-anaknya jika burung tersebut diberi makan secukupnya tidak berlebih, dan tidak kurang. Jadi berilah Extra Fooding Secara naluriah, Murai Batu hanya akan berkembang biak dan membesarkan anakanya jika kondisi ketersediaan pakan mencukupi.
3. Indukan Jantan yang Dominan
Induk jantan yang terlalu dominan memiliki resiko tinggi untuk membunuh pasangan betinanya. Pejantan tangguh seperti ini biasanya adalah pejantan yang memiliki respon tinggi atau responsif, dan bermental tentara/tempur tinggi. Waspadai proses penjodohan jika anda memiliki penjantan tangguh seperti lagu sheila on 7, jangan sampai si betina menjadi korban pembantaiannya.
4. Pernikahan Dini
Si Jantan dan Betina harus siap kawin untuk dijodohkan. Salah satu ciri bahwa penjodohan sudah siap adalah jika si betina mau berkicau jika didekatkan si jantan dan demikian juga sebaliknya, si jantan akan berkicau dengan suara lirih dan merayu si betina jika didekatkan dengan betina. Jika terlalu cepat dijodohkan, bisa saja mereka mau membuat sarang, tapi tidak akan segera bertelur.
1. Perubahan suhu udara
Perubahan suhu udara memicu Murai Batu terkena penyakit “masa mabung”. Masa mabung adalah yang tidak normal dan membuat bulu dari murai batu rontok.
2. Ketersediaan Makan
Ketersediaan makan khususnya Extra Fooding tidak diberikan secara rutin. Jika EF terlalu diberikan secara rutin dapat berpengaruh buruk terhadap perkembang biakan Murai Batu. Murai Batu umumnya hanya berkembang biak dan membesarkan anak-anaknya jika burung tersebut diberi makan secukupnya tidak berlebih, dan tidak kurang. Jadi berilah Extra Fooding Secara naluriah, Murai Batu hanya akan berkembang biak dan membesarkan anakanya jika kondisi ketersediaan pakan mencukupi.
3. Indukan Jantan yang Dominan
Induk jantan yang terlalu dominan memiliki resiko tinggi untuk membunuh pasangan betinanya. Pejantan tangguh seperti ini biasanya adalah pejantan yang memiliki respon tinggi atau responsif, dan bermental tentara/tempur tinggi. Waspadai proses penjodohan jika anda memiliki penjantan tangguh seperti lagu sheila on 7, jangan sampai si betina menjadi korban pembantaiannya.
4. Pernikahan Dini
Si Jantan dan Betina harus siap kawin untuk dijodohkan. Salah satu ciri bahwa penjodohan sudah siap adalah jika si betina mau berkicau jika didekatkan si jantan dan demikian juga sebaliknya, si jantan akan berkicau dengan suara lirih dan merayu si betina jika didekatkan dengan betina. Jika terlalu cepat dijodohkan, bisa saja mereka mau membuat sarang, tapi tidak akan segera bertelur.
No comments:
Post a Comment