Monday, May 31, 2010

Peran Nutrisi & Stimulasi Terhadap Perkembangan Anak

NUTRISI dan stimulasi (rangsangan) berperan penting dalam perkembangan pertumbuhan buah hati. Hal ini berkaitan erat terhadap perkembangan otak yang berpengaruh pada kecerdasan anak.
Berlandaskan pada alasan tersebut, nutrisi dan stimulai sebaiknya diberikan di dua tahun awal kehidupannya agar otak anak dapat tumbuh dan berkembang optimal. Mengenai hal itu, Dr Hardiono D Pusponegoro SpA(K), konsultan anak bidang neurology RSCM membenarkannya.

"Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diterimanya dalam tahun-tahun awal kehidupannya, terutama dua tahun pertama yang sering kita sebut dengan the golden years. Stimulasi yang tepat, baik jenis maupun frekuensinya, akan melatih panca indera anak dan akan mempengaruhi kecerdasannya," kata Hardiono ketika ditemui okezone dalam acara "Asupan DHA dan ARA yang Tepat Pengaruhnya Terhadap IQ Anak" di kawasan Sudirman, Selasa (25/3/2008).

Sementara itu, nutrisi terpenting yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya pada usia dua tahun pertama adalah air susu ibu (ASI). Selain mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan bayi, proses menyusui yang tepat juga merupakan stimulan pertumbuhan dan perkembangan otak yang sempurna bagi bayi.

"Begitu bayi keluar langsung ditaruh di pelukan sang ibu dan berikan ASI selama 30 menit. Kalau 30 menit pertama tidak langsung diberi ASI, kapasitas menyusuinya akan turun hingga 50 persen. ASI eksklusif dapat diberikan hingga usia 18 bulan. Tapi jangan lupa, ASI saja belum cukup, beri pula nutrisi dan stimulasi," papar pria berambut putih ini.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu menjelaskan, fungsi otak tergantung pada banyaknya sel otak dan percabangannya. Banyaknya neurotransmitter atau zat yang mengaktifkan sinaps (hubungan antar sel syaraf), dan kualitas mielin atau selubung sel syaraf.

"Mielin terdiri dari zat besi, lemak, dan kolesterol. Ada juga membran sel terdiri dari DHA, glycoprotein dan sebagainya. Sementara sinaps kalau distimulasi akan bertambah banyak dan akan hilang spontan bila tidak digunakan. Jadi kita tidak punya waktu banyak menstimulasi anak," ungkap pria low profile itu.

Setelah periode pemberian ASI eksklusif usai, lanjutnya, tambahan asupan nutrisi untuk perkembangan otak bisa diperoleh dari makanan pendamping ASI yang kaya nutrisi yang berasal dari sumber protein hewani dan sayur-mayur. Sementara stimulasi, bisa dilakukan dengan cara bermain bersama anak.

"Bagaimana kita memberi stimulasi pada anak adalah dengan cara mengajak mereka berinteraksi dan bermain selama 20-30 menit, tidak terganggu dengan aktivitas lain. Yaitu tidak melakukannya sambil menonton televisi dan bentuk kegiatan lainnya. Selain itu, jangan memaksa mengajak bermain berdasarkan kemauan orangtua tapi ikuti kemauan anak," bebernya.

Menurut Hardiono, tujuan diberikannya stimulasi terhadap anak untuk memberi atensi dan kedekatan emosional. "Untuk memperoleh atensi dan kedekatan anak dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan perasaan senang bermain bersamanya dan menarik perhatiannya kala sedang bermain," imbuh pria ramah ini.

Tak hanya itu saja, lanjutnya, melalui stimulasi dapat menjalin komunikasi efektif yang dilakukan dua arah. Bahkan merangsang ekspresi anak, perasaan dan gagasannya serta cara mereka berpikir logis.

Tindakan stimulasi kadang perlu diterapkan dengan cara "mengganggu" anak, agar ia mau berinteraksi. Dan bila anak takut terhadap sesuatu hal, jangan memaksanya untuk menjadi berani. Bagaimana, sudahkah Anda memberi nutrisi dan stimulasi pada anak?
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2008/03/25/27/94596/27/peran-nutrisi-stimulasi-terhadap-perkembangan-anak

No comments:

Post a Comment