Monday, May 31, 2010

Bahaya di Balik Kegurihan Garam

TANPA garam masakan terasa hambar. Namun, hati-hati. Kenikmatan makanan dengan garam juga bisa menimbulkan beragam penyakit.
Pemeo "Ibarat sayur tanpa garam" seolah menggambarkan pentingnya penggunaan garam dalam masakan. Garamlah yang membuat makanan terasa gurih. Garam dengan nama senyawa kimia sodium ataunatriumchlorida (NaCl) yang merupakan bagian dari sodium yang sangat diperlukan tubuh. Tubuh memerlukan kandungan garam tertentu agar berfungsi dengan baik.

Sodium membantu tubuh menjaga konsentrasi cairan di dalam tubuh. Garam ini juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi. Menurut Ahli Gizi dari Klinik Hang Lekiu dr Inayah Budiasti MS SpGK, kandungan garam di dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendukung fungsi organ tubuh.

"Di dalam tubuh ada asam basa, sedangkan garam berguna untuk membantu kontraksi otot, sel-sel saraf bekerja, membantu konsentrasi otak, dan menjaga tubuh agar tidak terasa lemas," kata dokter yang akrab disapa dr Asti.

Selain itu, kandungan garam dalam batas normal dan kandungan sodium chlorida juga dibutuhkan untuk mempertahankan cairan dalam tubuh untuk sirkulasi darah dan di dalam tubuh. Namun, kandungan garam berlebihan akan menyebabkan massa kepadatan tulang berkurang atau osteopeni (gangguan tulang tahap ringan).

"Kadar garam yang berlebihan di dalam tubuh akan dikeluarkan, hal ini juga mengakibatkan kalsium turut keluar. Jika terus berlangsung akan menyebabkan osteopeni, yaitu kepadatan tulang berkurang," kata Asti seraya menambahkan kandungan garam normal di dalam tubuh sebesar 500 gram. Kondisi ini jika berlangsung terus-menerus akan menyebabkan osteoporosis.

Bahkan, berisiko menyebabkan patah tulang. Hal senada diungkapkan Profesor Graham MacGregor dari Cash (Consensus Action on Salt and Health). Menurut dia, asupan garam yang berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan stroke dan serangan jantung, bahkan bisa berakibat lebih parah.

"Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh akan memengaruhi fungsi organ tubuh yang lain atau otak. Kadar garam yang berlebihan menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Kondisi fatal adalah pecahnya pembuluh darah, dan terjadilah stroke," ujar MacGregor. Lebih lanjut dia mengungkapkan, ketika level sodium terlalu tinggi tubuh akan menahan terlalu banyak volume cairan di dalam tubuh yang terus meningkat.

Dalam keadaan yang sama, tingginya kadar garam di dalam saluran tubuh juga akan menekan jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung koroner. Untuk itu, sudah saatnya bagi para ibu rumah tangga yang menyiapkan masakan di rumah agar lebih memperhatikan penggunaan garam. Karena kandungan garam yang sama, belum tentu akan diproses sama oleh masing-masing anggota keluarga. Pada orang dewasa, akan sangat dimungkinkan untuk mengeluarkan garam di dalam tubuh melalui ginjal dan dikeluarkan dalam bentuk urine.

Namun, bagi anak kecil akan terjadi kesulitan karena tidak mempunyai cukup kapasitas dalam memproses garam dan mengeluarkannya kembali. Apalagi pada anak, organ-organnya belum berkembang maksimal. Jika anak-anak tetap diberikan asupan makanan untuk porsi orang dewasa, garam akan menumpuk dalam tubuh dan mampu merusakkan jantung, hati, dan otak.

Bahkan, dalam keadaan terburuk menyebabkan kematian. Sementara itu, ahli nutrisi dari the British Nurtrition Foundation Dr Wynnie Chan menambahkan, setiap orang sebaiknya mengurangi garam dalam setiap santapannya. "Diet mengurangi garam akan secara signifikan pula meminimalisasi risiko mengalami hipertensi," kata Chan seraya menambahkan, makanan serbainstan mempunyai kadar garam yang cukup tinggi karena menggunakan pengawet.

Penting saat Kehamilan

Bicara tentang asupan makanan sangat erat hubungannya dengan berat badan. Jika dalam keadaan normal mungkin dapat melakukan diet atau makan sesuai selera, maka tidak demikian saat kondisi sedang hamil.

Pada saat itu, tubuh membutuhkan zat-zat gizi lengkap yang wajib dikonsumsi setiap hari. Tubuh perempuan hamil membutuhkan tambahan setidaknya 300 kalori per hari. Untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta, menambah volume darah, air ketuban, dan cadangan ibu pada saat melahirkan.

Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Bersalin YPK dr Arju Anita SpOG mengatakan, secara umum asupan bagi perempuan hamil harus memenuhi mineral, garam, vitamin, protein, dan komposisi yang seimbang. Jika dihubungkan dengan asupan garam, perempuan hamil juga harus memenuhi kandungan ini asal tidak berlebihan.

"Secara normal, garam diperlukan oleh tubuh untuk membantu kinerja organ-organ lain. Begitu pula untuk ibu hamil jika tidak terpenuhi tubuh akan terasa lemas," kata Arju. Kekurangan asupan garam menyebabkan tubuh terasa lemas. Apabila kondisi perempuan hamil lemas, tentu akan memberatkan calon ibu dalam melewati masa kehamilannya.

Kondisi lemas ini pun akan melemahkan fisik calon ibu dan mengganggu pertumbuhan janin. Selain asupan garam, kandungan gizi yang lain berguna untuk perkembangan janin juga perlu diperhatikan. Asupan yang tidak berimbang akan berdampak terhadap perkembangan bayi baik fisik dan fungsional.

"Kekurangan salah satu asupan gizi akan memengaruhi kondisi fisik dan fungsi tubuh seperti penglihatan, pendengaran, saraf, dan lain-lainnya," katanya. Sementara itu, dr Inayah Budiasti MS SpGK menambahkan, kondisi perempuan yang tengah hamil tentu berbeda dibandingkan biasanya.

"Pada usia kehamilan tertentu, kondisi perempuan hamil tidak seimbang. Oleh sebab itu, kandungan makanan harus terpenuhi untuk membantu metabolisme di dalam tubuh," tandas Asti.
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2007/11/07/27/59095/27/bahaya-di-balik-kegurihan-garam

No comments:

Post a Comment