"Penyakit kardiovaskular tidak hanya terjadi pada pembuluh darah jantung, bisa juga terjadi di mata, telinga, atau kaki. Jadi, penyakit ini bisa terjadi di mana-mana," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI) Jaya dr Hananto Andriantoro SpJP, ketika ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.
Lalu, bagaimana penanganan yang paling tepat untuk mengatasi masalah itu? Hananto menegaskan, diet dan olahraga saja tidak cukup untuk mengatasi berbagai gangguan kardiovaskular. Namun, upaya yang harus dilakukan secara komprehensif, salah satunya mengontrol tekanan darah. Tekanan darah yang terkontrol akan menurunkan berbagai faktor risiko penyakit jantung.
"Tidak cukup dengan diet dan olahraga saja, tapi yang harus dilakukan adalah agresif treatment," tandasnya.
Sementara itu, staf Departemen Kardiologi & Pembuluh Darah RS Jantung Harapan Kita dr Surya Dharma SpJP mengungkapkan, selain makan obat, diet garam juga perlu dilakukan untuk mengontrol tekanan darah. "Karena kalau makan obat tapi tetap makan yang asin-asin, tekanan darah akan tetap tinggi," ujarnya dalam Simposium Awam "Sayangi Jantung Anda" di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Surya Dharma menambahkan, deteksi tekanan diri tinggi sedini mungkin merupakan cara bijak untuk menghindari penyakit kardiovaskular. Jika kemudian sudah terdeteksi mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang harus dilakukan kemudian adalah minum obat dan mengubah gaya hidup. Pola makan tidak sehat memang menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kajian di bidang kesehatan jantung dan stroke menemukan indikasi bahwa penyakit jantung dan stroke berhubungan erat dengan pola dan gaya hidup yang keliru dalam menyikapi hidup sehat.
Pola dan gaya hidup yang dimaksud adalah sikap dan perilaku sehari-hari, baik dalam bekerja atau berolahraga, pola makan dan gizi seimbang, kebiasaan merokok atau sebagai perokok pasif, istirahat dan rekreasi, hingga kepekaan dalam menyikapi berbagai faktor risiko.
Menurut Spesialis Jantung RS Jantung Harapan Kita dr Dafsah A Juzar SpJP, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit kardiovaskular, yakni ada gangguan sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah. Penyakit jantung meliputi penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada atau biasa disebut angina.
PJK merupakan penyakit yang paling banyak diderita dan menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung terjadi akibat pembuluh arteri yang tersumbat menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Sementara itu, stroke disebabkan kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. "Sebab itu, semua orang di atas 30 tahun disarankan melakukan check up. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar faktor risiko penyakit jantung yang ada pada dirinya," ungkap Dafsah.
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2007/11/16/27/61414/27/penyakit-kardiovaskular-tak-hanya-merusak-jantung
Monday, May 31, 2010
Penyakit Kardiovaskular Tak Hanya Merusak Jantung
KESADARAN akan penyakit dan jantung pembuluh darah atau biasa disebut dengan penyakit kardiovaskular ternyata masih rendah. Akibatnya, angka kematian yang ditimbulkan hingga kini masih tinggi.
Tanpa banyak yang tahu, penyakit kardiovaskular bisa menyerang ke berbagai organ tubuh hingga menimbulkan kerusakan. Selama ini yang banyak dikenal adalah masalah di pembuluh darah jantung hingga menyebabkan serangan jantung. Padahal, kerusakan pada pembuluh darah bisa terjadi di mana-mana,termasuk di daerah kaki hingga menyebabkan seseorang harus diamputasi.
Labels:
Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment