Sparta, adalah satu-satunya kota di Yunani yang tidak mempunyai tembok pertahanan. Para laki-laki Sparta adalah tembok pertahanan yang terhebat.
Setiap anak laki-laki akan menjalani pelatihan kekuatan, stamina, dan mental yang sangat berat dan berdisiplin tinggi seumur hidup mereka. Mereka juga diajarkan cerita-cerita kepahlawanan yang heroik. Tujuannya : membentuk tentara yang sempurna dan tidak terkalahkan.
Pasukan Sparta adalah pasukan terkuat di dunia. Setiap prajurit Sparta bisa mengalahkan beberapa prajurit terbaik dari kerajaan lain sekaligus.
Para raja-raja Sparta yakin mereka semua adalah keturunan langsung dari Hercules.
Dalam pertempuran Thermopylae yang legendaris (480 BC), 7000 pasukan Sparta harus menghadapi 2 juta lebih tentara Persia dipimpin Xerxes I. Sparta dipimpin oleh Raja Leonidas I. Pasukan Sparta bertempur dengan gagah berani dan tidak mundur sejengkalpun walaupun tahu mereka tidak akan menang. Walaupun akhirnya kalah dan mereka semua dibantai, pasukan Sparta berhasil menghabisi 20.000 tentara Persia.
Kenapa Yunani Menjadi Puncak Dunia dan Menghasilkan Banyak Genius ?
Puncak kehebatan Yunani adalah di masa sang pemimpin besar yang karismatis, Pericles (445-429 SM).
Pericles mencintai ilmu pengetahuan dan filosofi. Di masa Pericles, ilmu, seni, kebudayaan, dan filosofi Yunani jadi berkembang pesat. Socrates, bapak para filsuf besar termasuk Plato dan Aristoteles, adalah sahabat Pericles.
Pericles ingin menciptakan kerajaan Yunani yang kuat, kaya-raya, megah dan indah. Acropolis dan Parthenon yang sangat megah dan indah mulai dibangun di masa ini.
Ia mempunyai istri yang cantik dan cerdas, Aspasia. Aspasia bahkan dikatakan menjadi mentor oratorial dari Pericles dan Socrates! Pericles dan Aspasia senang berkumpul dan mengobrol (berdiskusi) dengan para intelektual sepanjang malam.
Socrates adalah anak pemahat batu yang miskin dan pernah menjadi tentara. Ia berperang dengan gagah berani di Perang Peloponesia. Baru di umur 40 tahun ia mulai bertanya, "apa itu hidup?", "buat apa manusia hidup?", dan "apa itu kebijaksanaan?".
Pemikiran rasional bermula dari masa ini, ilmu dari observasi, analisa, dan teori.
Anak-anak semua bersekolah dan diajarkan menulis, membaca, matematika, menyanyi, memainkan alat musik, dan olahraga. Olahraga diajarkan tidak hanya untuk kesehatan, tapi untuk mampu secara efektif mempertahankan kerajaan dari musuh.
Hasil dari kemenangan atas Persia saat itu, para penduduk miskin Athena terdorong untuk meminta agar suara mereka lebih didengar para penguasa. Pericles memberikannya. Demokrasi dimulai.
Pemimpin terbesar dan paling dikenal Yunani selanjutnya adalah Alexander the Great (lahir 356 SM, memerintah 336-323). Sejak umur 13 tahun ia dididik oleh sang filsuf besar Aristoteles. Aristoteles mengajarkannya filosofi, ilmu pengetahuan, seni, hukum, dan agama.
Alexander, kemanapun pergi selalu membawa sebuah buku, Iliad, cerita kepahlawanan dari Homer. Iliad bercerita tentang kepahlawanan Achilles dalam Perang Troya.
Alexander baru berumur 20 tahun ketika jadi raja Macedonia Yunani. Banyak yang langsung meragukan kemampuannya. Tapi Alexander berubah menjadi pemimpin yang unggul dan pemberani dan bahkan dia mulai menyerang Persia ! (ingat pertempuran Thermopylae).
Alexander adalah jenderal terbesar yang selalu memimpin pasukannya di paling depan. Dia sangat pemberani dan tidak kenal takut sedikitpun.
Alexander adalah seorang pemimpin yang cerdas dan terpelajar. Ia mewariskan Universitas dan perpustakaan di Alexandria, Mesir. Perpustakaan Alexandria adalah perpustakaan terbesar di dunia di zaman klasik.
sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/07/sparta-dan-keunggulan-yunani.html
No comments:
Post a Comment