Thursday, January 10, 2013

Proses makan voer untuk Murai Batu

Kesulitan dalam proses ngevoer untuk MB, mungkin sudah ada yang memberikan tips proses voer sebelum nya. Namun proses voer yang ini dengan menggunakan kroto (telur semut) ala kuli yang cuma bisa pantau pagi sama malam hari, alasan menggunakan kroto disini karna saya siang dan sore hari saya tidak bisa memberikan makan MB tersebut:


  1. Pemilihan bakalan yang sehat adalah kunci awal untuk keberhasilan kita agar MB tersebut mau makan voer : pilih MB yang aktif (tidak duduk termenung) dan mau mengeluarkan ketrekan meskipun belum berbunyi.
  2. Penggunaan kandang tidak menjadi patokan, boleh bulat ataupun kotak. dengan menggunakan sangkar kotak dimana MB tersebut cepat jinak dan tidak gerabak gerubuk lagi dibandingkan dengan menggunakan sangkar bulat.
  3. Siapkan cepuk dan isi dengan voer halus (pemilihan voer bebas terserah anda), air, dan tempat EF, tempat makan tambahan yaitu cepuk ayam yang sudah saya isi dengan kroto (jangan dicampur voer dulu selama 1 minggu) letakan didasar sangkar dan taburi beberapa ulat hongkong 5-7 ekor pada cepuk voer halus.
  4. Awal tiba MB MH yang anda beli sampai dirumah tidak perlu anda mandikan, langsung krodong dan usahakan peletakan dengan situasi yang tidak terlalu gaduh atau bising. Usahakan tidak terlalu banyak diganggu selain dalam kondisi pembersihan kandang dan pemberian pakan, pembersihan setiap sore , dan pada pagi hari.
  5. Kurangi setiap hari jatah kroto dan ulat hongkong sedikit demi sedikit sampai seminggu, apabila sudah melewati 1 minggu ganti voer halus pada cepuk makan dengan voer yang anda inginkan, setelah melewati masa 1 minggu hilangkan penggunaan ulat hongkong, dan baru memulai mencampur kroto dengan voer halus (tidak menggunakan air) pada cepuk ayam yang saya letakan didasar sangkar dengan kondisi masih dalam keadaan dikerodong.
  6. Kurangi jatah kroto selama 1 minggu tanpa memberikan EF lain nya, disini bertujuan agar MB tersebut focus dengan kroto yang sudah kita sediakan. Buat rekan rekan yang takut MB nya mati karna takut tidak mau makan kroto silahkan memberikan ulat atau jangkrik dengan komposisi sedikit.
  7. Selalu perhatikan kotoran MB tersebut pada setiap kita membersihkan nya, apakah kotoran sudah berwarna sesuai voer yang kita berikan..?? jika ya berarti MB tersebut mulai mau makan voer yang sudah kita campur pada kroto tersebut, jika belum teruskan proses kroto campur voer halus sampai kotoran burung tersebut mulai berwarna hijau atau coklat.
  8. Pada akhir minggu kedua (hari sabtu) disini biasanya agak sedikit kejam dengan menahan pakan dengan komposisi kroto 1 sendok teh pada cepuk EF dan mencabut cepuk ayam dan voer yang sudah didiakan pada cepuk. Lepas jam 10 mandikan dengan cara ditangkap, mandikan di wastafel dengan kondisi kepala tidak basah dan diangin anginkan selama 1 jam (jika kondisi lingkungan anda tidak banyak orang lalu lalang anda bisa membuka kerodong sampai sore hari, namun apabila kondisi lingkungan terlalu gaduh anda bisa melakukan buka setengah kerodong) Pada sabtu dan minggu pada minggu kedua biasanya harus focus memperhatikan apakah MB tersebut sudah mau menyentuh voer yang sudah disediakan kita tidak perlu melemparkan EF pada hari tersebut, namun apabila MB belum mau menyentuh voer anda bisa melemparkan ulat hongkong siang 2 ekor, sore 2 ekor untuk mempertahankan kondisi MB tersebut. Ulangi pada hari minggu dan perhatikan apakah MB mau makan voer tersebut.

Selalu ggunakan voer berwarna hijau untuk mempermudah dalam memperhatikan kotoran MB tersebut, semakin padat komposisi kotoran berwarna hijau sudah dipastikan MB tersebut sudah mau memakan voer yang kita sediakan. Proses voer yang dilakukan selama ini paling cepat 10 hari dan paling lama 21 hari.



No comments:

Post a Comment