Sunday, September 30, 2012

Cara perawatan burung murai batu

Tempat/sangkar: Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihata apakah berekor panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T.
Untuk perawatan harian, murai batu tidak perlu dikerodng dan hanya dikerodong malam hari agar tidak kedinginan.

Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Makanan yang sesuai untuk murai batu
  1. Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
  2. EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

Perawatan dan setelan burung murai batu mabung

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu.
Dampak dari ini adalah ketidakseimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.

Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).

Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.


Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).

Penggangu tersebut antara lain:

* Penyakit – Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.

* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).

* Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.

* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.

Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?


  • Pertama-tama, menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
  • Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
  • Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.

Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.

BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Juga mangandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. BirdVit juga mengandung mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”.
Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.

Murai batu bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.

Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.

Pola perawatan murai batu masa mabung:
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
  • Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
  • Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
Lakukan pemasteran: Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Problem utama Murai Batu Medan

1. Ngebatman atau mbalon ketika diadu: Pertanda burung drop secara mental. Pemulihan perlu waktu lama dengan cara dikarantina dan bebas dari suara murai batu lain. Lama karantina kadang perlu sampai masa datangnya mabung lagi. Namun bisa saja lebih cepat dengan cara berikan jangkrik sebanyak burungnya mau. Bisa bahkan sampai 10 ekor kalau masih mau diberikan saja.

2. Ekor patah dan tidak tumbuh: Pastikan bahwa bulu patahan di bagian yang menancap di pantat dicabut secara perlahan dan bisa keluar sampai ke batang bawah. Jika pori-pori tertutup, usap-usap dengan air hangat dan coba bagian itu dibuka dengan bantuan jarum yang disterilkan (dibakar atau diusap alkohol). Bersihkan dengan air hangat, keringkan.

3. Mabung tidak tuntas: Pertumbuhan bulu baru lambat sehingga tidak bisa mendesak bulu lama. Burung perlu energi tinggi untuk mabung, tetapi bukan dalam bentuk karbohidrat. Penambahan pakan masa mabung yang hanya berupa karbohidrat, hanya membuat burung gemuk tetapi bulu tidak juga tumbuh. Untuk masa pertumbuhan bulu ini diperlukan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.

4. Gampang mabung/rontok: Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. 

5. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. 

6. Tidak mau nagen atau nampil di lomba: Penyebabnya adakah adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata. Burung sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Hal ini menyebabkan burung selalu gelisah dan tidak bisa nampil maksimal di arena lomba. Bisa diatasi dengan penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh.
Tidak nagen bisa juga karena kekurangan tenaga. Coba berikan BirdPower sebelum ditampilkan di latbenaran atau lomba.


7. Turun tangkringan dan gelisah: Biasanya disebabkan burung masih terlalu muda dan bisa juga burung tidak fit. Pastikan rawatan harian yang bagus dan bisa gunakan produk rawatan harian.

Pemilihan betina yang cantik bagi murai batu


Menurut pengalaman saya mencoba menjodohkan murai batu Ciri-ciri betina yang cantik bagi murai batu adalah warna dada yang berwarna coklat agak cerah (coklat puyeh) . Dari beberapa kali menjodohkan dan sering betinanya mati gara-gara dihajar jantannya maka saya amati jika betina yang warna dadanya coklat gelap tidak terlalu disukai jantan murai batu. 

Pengamatan ini baru saya ketahui setelah habis 3 korban betina, setelah itu saya mencari betina yang warna dadanya coklat cerah Dan setelah itu penjodohan saya mulai berhasil. Tapi sebenarnya semua betina murai batu bisa di jodohkan dengan semua jantan murai batu, sebenarnya semua itu hanya untuk memuaskan nafsu birahi si jantan. Model betina seperti apapun kalau waktu birahi pasti dikawin, saya hanya menyarankan betina yang cantik jika jantan memilih betina yang sesuai dengan yang paling sempurna untuk sijantan. Mohon maaf bila salah Semoga Pengalaman ini bermanfaat bagi para kicau mania Khususnya penangkaran Burung Murai Batu.

Cara penagkaran dan menjodohkan murai batu


Siapkan jantan yang sudah siap kawin atau yang sudah berumur 2th, untuk betinanya pilihlah minimal berumur 8 bulan. Untuk masalah kuwalitas jantan dan betina tergantung selera dan dana yang ada, yang penting agar murai batu tidak punah. Selanjutnya siapkan kandang penangkaranya, ukuran ideal  Panjang 1,5m  Lebar 1m Tinggi 2m atau bisa juga menyesuwaikan dengan lahan yang ada seperti sangkar gantung. Jika burung dan tempat penagkaranya sudah siap maka masuk dalam tahap penjodohan. Sebelum dimasukkan ke kandang sebaiknya burung murai batu jantan dan betina di dekatkan dengan jarak 1meter di dalam kurungan yang berbeda selama 3-5 hari agar saling mengenal. Selanjutnya masukkan 

Betina lebih dahulu ke kandang penangkaran agar mengenal tempat selama 2 hari, dan kemudian baru masukkan murai batu yang jantannya ke kandang penagkaran. Perhatian jika yang jantan sudah mulai dimasukka harus dijaga seharian, kalo tidak maka betinanya akan di kejar-kejar yang jantan dan kemungkinan betinanya bisa mati. Maka dari itu penjodohan sebaiknya pilihlah hari saptu dan minggu agar bisa memantau secara maksimal. Untuk mengatasi agar betinanya tidak di kejar-kejar yang jantan maka siapkan semprotan air, semprotkan air pada burung murai batu yang jantan sampai basah dan berhenti mengejar dan di ulang-ulang sampai jantanya berhenti mengejar betina. Menurut pengalaman saya masa penjodohan perlu waktu 2 hari tapi kadang sampai satu minggu juga tidak jodoh tapi semua itu tergantung burungnya.


Untuk keberhasilan dari penangkaran burung Murai Batu terdiri dari beberapa faktor:

  • Kesiapan burung jantan dan betina pada masa birahi, tandanya jika didekatkan yang jantanya berkicau dan yang betinanya ngleper  maka sama-sama birahi
  • Posisi tempat penangkaran harus cukup sinar matahari
  • Makanan harus protein yang mencukupi
  • Keamanan dan kenyamanan Burung harus bebas dari predator dan hama seperti tikus dan semut
  • Berdoa agar segera kawin dan bertelor selanjutnya menetas

Murai Batu Mabung perlu perhatian lebih

MABUNG atau molting atau proses rontoknya bulu bulu lama yang akan di gantikan dengan bulu baru adalah siklus alami dari seekor burung, umumnya terjadi setahun sekali, namun berbeda jenis burung berbeda pula siklus dan tata cara pergantian bulunya.

Saya mencoba memfokuskan pada proses pergantian bulu pada Murai Batu saja, kebanyakan Murai batu yang kita pelihara di rumah, proses mabungnya masih mengikuti pola mabung murai batu di hutan dimana saat makanan berlimpah dihutan, murai batu secara naluri siap untuk melakukan pergantian bulu dan di lanjutkan dengan proses perkembang biakan.


Untuk murai batu yang kita pelihara dari kecil/piyik/hasil dari breeding siklus mabungnya terkadang menyimpang dari pola mabung murai hutan, bisa lebih cepat atau bahkan lebih lama tergantung penempatan/intensitas cahaya serta pengaturan pola makanan. Namun secara umum pergantian bulu terjadi satu kali dalam setahun.


Bagi para penghoby saat burung mabung adalah saat yang membosankan namun juga saat yang ditunggu tunggu, dengan datangnya mabung merupakan saat yang baik untuk mensetting ulang seekor murai batu dimana baik dan buruknya tergantung perawatan saat mabung.


RAWATAN MURAI BATU SAAT MABUNG:
  1. Kondisikan murai batu dalam suasana yang tenang, sementara jauhkan dulu dari suara suara bising terutama knalpot kendaraan bermotor dan suara mesin yang keras.
  2. Krodong bisa di gunakan jika kita tidak memiliki tempat khusus, namun jika kita memiliki ruangan khusus dalam rumah yang sepi dari gangguan maka krodong boleh di gunakan setengah dan full saat malam saja.
  3. Jaga kebersihan kurung, pakan dan minum serta kebersihan EF yang digunakan.
  4. Hindari angin kencang, cuaca dingin, panas berlebih serta udara yang pengap dengan mengatur penggantangan dan penempatan burung.
  5. Cukupi kebutuhan nutrisi dengan memperbanyak EF (jangkrik, belalang, Kroto dsb) pemberian konstan namun tidak berlebihan
  6. Mandi dan jemur tetap dilakukan (mandi seminggu 1 sampai 2 kali saja) jangan dipaksakan biar burung mandi sendiri, penjemuran tiap hari tetap di lakukan namun intensitasnya dikurangi cukup jemur saat matahari pagi saja sekitar pkl. 6.30 - 7.30 dengan lama penjemuran 5 menit
  7. Mandi beruguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada bulu terutama sisa sisa zat lilin yang masih melekat sedangkan penjemuran untuk mencukupi kebutuhan akan vitamin D dan uga menghindari parasit yang biasanya menempel pada bulu burung.
  8. Gunakan satu tangkringan saja agar burung tidak terlalu aktif bergerak
  9. Bersihkan kurung dan ganti pakan dan minum setiap hari saat pagi hari sebelum penjemuran
  10. Saat mabung adalah saat yang baik untuk memaster murai batu dengan suara burung lain dengan tetap mengatur penempatannya agar tidak saling lihat dulu.
  11. Proses multing dari mulai rontok bulu pertama sampai tuntas pergantian bulu baru biasanya sekitar 3 bulan dengan tambahan waktu 1 sampai 2 bulan untuk proses pengeringan bulu baru.

YANG PERLU DIHINDARI SAAT PROSES MABUNG BERLANGSUNG:
  1. Jangan pernah iseng menangkap murai batu saat proses mabung belum tuntas
  2. Hindari menggantung di bawah asbes/seng yang bisa menghantarkan panas berlebih
  3. Jauhkan dari hembusan angin terutama angin malam
  4. Mengurangi EF sangat tidak di anjurkan dan mengkonsumsi vitamin berlebih juga kurang baik
  5. Menumpuk kotoran dan selalu di krodong juga kurang baik, sesekali krodong di buka 1/4 bagian agar sirkulasi udara tetap terjaga namun murai batu tetap tenang
  6. Jangan pernah iseng untuk memancing murai batu yang masih proses mabung untuk fight dengan murai batu lain
  7. Jangan pernah memandikan burung dengan cara di semprot jika kita tidak pandai menggunakan dan mengatur cara penyemprotan yang benar. Kalaupun harus di semprot gunakan semprotan dengan cara di embunkan saja.

Demikian sedikit proses penanganan untuk murai batu saat dalam proses pergantian bulu (mabung/moulting) yang paling utama untuk dijaga adalah usahakan murai batu saat mabung dalam kondisi tenang, nyaman, kecukupan nutrisi dan proses pembelajaran dengan cara perbanyak materi masteran yang pas dengan karakter suara murai batu itu sendiri.

Mengenal Jenis Burung Kicau Murai Batu

Memiliki hobi memelihara burung memang sangat menyenangkan. Apalagi jenis burung yang kita pelihara adalah jenis burung kicau yang bersuara merdu. Ada banyak jenis burung kicau yang bisa kita pelihara tergantung kesukaan dan kemampuan kita untuk merawatnya. Jika pada post terdahulu kita sudah diperkenalkan dengan Burung Pleci, maka pada Artikel Hobi kali ini, kita akan membahas dan Mengenal Jenis Burung Kicau Murai Batu.
Murai Batu

Murai Batu (white rumped shama) termasuk salah satu termasuk salah satu jenis burung kicau terbaik di dunia. Burung Murai Batu juga termasuk burung kicau yang cerdas. Cara merawat dan memeliharanya juga sangat mudah dan menyenangkan. Wajar jika Burung Murai Batu semakin banyak penggemarnya.

Di Indonesia sendiri, Burung Murai Batu sudah sangat dikenal. Sebut saja Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Borneo. Semua Jenis Burung Kicau Murai Batu diatas memiliki suara yang merdu dan bervariasi.


Sifat Dasar Burung Murai Batu

  • Burung Murai Batu termasuk jenis burung kicau yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru tempat tinggalnya. Hal ini tentunya sangat memudahkan orang yang merawatnya, dan tidak direpotkan oleh urusan untuk membiasakan burung kicau terhadap sekitar.
  • Burung Murai Batu juga adalah burung yang emosional atau gampang berkobar amarahnya. Burung Murai Batu terlihat begitu garang ketika mendengar atau melihat burung lain yang sejenis.
  • Burung Murai Batu gampang "konak" atau terangsang jika melihat Burung Murai Batu betina. Selasin melihat Burung Murai Batu betina, penjemuran yang berlebih dan Extra Fooding yang berlebihan, juga akan menyebabkan Burung Murai Batu gampang naik birahinya.
  • Sifat Burung Murai Batu yang gampang beradaptasi dengan lingkungannya, tentunya akan membuat Burung Murai Batu gampang jinak dibandingkan dengan burung kicau lainya.

Bedanya murai batu medan dan borneo

Terkuak bedanya murai batu medan dan borneo ?
Majalah burung pas, ini termasuk news ocehan yang membahas burung murai batu ekor panjang dan pendek. Muray batu yang di kenal warga kicau mania ini ternyata murai termasuk yang menjadi perdebatan sengit.
Buktinya penghobi burung ocehan sampai saat ini terkadang antar penggemar tak mau kalah dengan temannya, bahkan ada juga yang kurang paham mengenai burung yang di peliharanya itu, selain ada kebingungan apa bedanya kedua murai tersebut.

Nah kalau sudah binggung seperti ini, anda akan menjadi santapan empuk bagi si bakul karena kurang paham dengan keadaaan murai. 
Murai batu borneo adalah murai batu asal Kalimantan yang berekor pendek. Sedang burung murai batu ekor panjang di kenal dari Sumatera dan umumnya di sebut murai medan.

Burung murai batu borneo memiliki ciri khas yaitu badan depan menggelembung ketika bertarung atau berbunyi. Burung ketika bertarung sangat kuat juga  sering ngotot ketika berhadapan dengan musuhnya, selain terlihat agresif.


Cirri khusus murai medan telah di singgung di depan, bahwa murai ini berekor panjang, dan memang bila di amati secara kasat mata ekornya yang panjang itu juga memiliki suara lentur dan enak di dengar dan gerak geriknya hampir sama dengan murai borneo

Murai yang ini memang memiliki kelebihan yaitu suara yang kerap nembak-nembak di kala berhadapan dengan musuh di lomba, selain itu terkadang suaranya agak kasar.


Sebenarnya kedua jenis burung ini tak usaha di perdebatkan karena kepopulerannya tergantung selera masing-masing penggemar.
Hal ini dapat kita di amati ketika burung akan di lego, tentu  si pemilik pasti akan menggulkan dan memiliki, inilah yang itulah yang ujung-ujungnya burung hanya akan meroketkan harga.


Sedang burung yang kurang laku pasti di vonis burung borneo, kurang pajang ekornya, suara tak mau nembak dan sebagainya.
“Nah kalau sudah masuk di ranah ini, sulit untuk di cari titik temunya, karena ketika murai borneo mahal, murai medan di anggap anjlok, dan begitu seterusnya, kalau sudah demikian ini jelas ini tergantung selera pembeli dan penjual. 

Jadi perbedaannya meskipun memang jelas ada, tetapi yang membuat burung unggul karena burung asal medan lebih dulu di lombakan dan awalnya mampu di banderol mahal.

Kemudian karena di lomba dulu ada yang kecewa burungnya kalah, maka kicau mania ada yang lantas mencari burung yang sejenis, sehingga borneo menjadi lawan tandingnya.
“Anda kicau mania, miliki yang mana atau keduanya ? “team redaksi majalahburungpas, mengabarkan”