Wacana krisis pangan global makin menghangat akhir-akhir ini, berbagai media lokal dan internasional mulai ramai memberitakan berbagai hal yang berkaitan dengan masalah ini seperti menjadi bukti bahwa mimpi buruk yang sudah diramalkan tersebut akan segera menjadi kenyataan. Melambungnya harga pangan dan beberapa peristiwa kelaparan yang saat ini terjadi di belahan dunia memang bukanlah kejadian yang baru, namun intensitasnya akhir-akhir ini memang mebuat miris.
Melambungnya harga pangan dunia dikarenakan berbagai hal. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak diimbangi oleh pertambahan jumlah persediaan pangan adalah salah satunya. Daerah pedesaan mengalami kekurangan resource dalam menjalankan peran sebagai supplier. Eksodus warga pedesaan menuju area kota seperti tak terbendung, menggantungkan harapan pada pertanian seperti menjadi opsi ke sekian bagi mereka.
Di latar belakangi hal tersebut lalu munculah sebuah konsep unik membawa pertanian ke perkotaan. Adalah New York magazine yang meminta empat orang arsitek untuk membuat porposal konsep pertanian vertikal, yaitu mencoba membuat daerah perkotaan lebih mandiri dengan menyulapnya menjadi daerah pertanian dan memangkas jalur bahan pangan.
Menarik sekali melihat beberapa konsep design pertanian futuristik tersebut. Lihat saja beberapa yang gambar di bawah ini :
Center for Urban Agriculture, didalamnya bahkan mencakup peternakan ayam.
Gordon Graff’s Sky Farm, yang diusulkan untuk area downtown toronto, memiliki 58 lantai, cukup untuk memberi makan 35 juta orang per tahun dengan 8 jt kaki area pertanian.
bukan hanya suplai makanan tapi juga energi.
pertanian terapung diatas laut. Air yang menguap akan menjadi sumber air bagi pertanian. Dan robotlah yang menjadi pemeliharanya.
Mampukah konsep ini menjawab tantangan krisis pangan global? Atau hanya akan berakhir menjadi novel idea? karena konsep ini terlihat artistik tapi kurang praktikal.
No comments:
Post a Comment