Sunday, April 7, 2013

Menghadapi burung yang tidak mau mandi



Menghadapi burung yang tidak mau mandi meski sudah mau masuk karamba.  Stres kalau burung tidak mau juga masuk karamba meski sudah dipancing dan digunakan berbagai macam cara. Nah, apakah Anda sering menghadapi masalah seperti itu?
Hal yang ingin saya sampaikan di sini bukanlah tips dan trik memandikan burung dengan cara dikaramba dan sebagainya. Saya hanya ingin menekankan saja bahwa burung mandi itu mengikuti pola yang sudah terbiasa diterapkan. Kalau sejak awal burung tertentu terbiasa mandi di cepuk wadah air, maka untuk mengubah kebiasaan dia, bukan hal yang gampang.
Begitu juga burung yang terbiasa mandi pagi, maka untuk dimandikan pada sore hari, kadang tidak mau juga meski sudah dipancing dengan semprotan dari sprayer. Atau sebaliknya, burung yang terbiasa mandi sore, sulit dimandikan pada pagi hari.

Untuk mengubah kebiasaan burung dalam mandi (entah masalah waktunya, atau juga caranya: apakah dikaramba atau dicepuk, atau disemprot) saya tegaskan lagi, bukan hal yang sederhana. Ada memang burung yang mudah menyesuaikan diri sesuai keinginan kita, tetapi banyak sekali yang semaunya sendiri. Lantas bagaimana menghadapi burung yang semaunya sendiri? Ya biasakan saja dimandikan “semau kita” juga.
Meski kita menggunakan cara “semau kita”, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu memaksakan pada tahap-tahap awal. Sebab, jika pemaksaan yang kita lakukan terlalu menekan, burung akan stres berat dan perlu waktu lama untuk memulihkannya.
Salah satu contoh memandikan burung dengan cara di “luar pakem” dan berawal dari “semau kita”. Cara yang digunakan sangat simpel dan dilakukan, yakni pada malam hari (biasanya setelah jam 21.00 atau jam 9 malam). Caranya? Burung dipegang dan langsung disemprot pakai sprayer. Sret…sret…sret sampai merata, basah kuyup, dan sudah…. setelah itu dimasukkan lagi ke sangkarnya dan digantang di teras rumah.
Burung apa saja yang biasa dimandikan model begitu?, memang tidak. Tetapi khusus burung-burung jinak dan memang sudah sejak kecil dimandikan dengan cara seperti itu. Contohnya, ya murai batu.
Apakah burungnya oke-oke saja? Oh iya. Nggak ada masalah. Masalah terjadi ketika burung itu ditransfer ke orang lain, yang tidak bertanya bagaimana biasanya burung itu mandi. Nah…..
Tetapi ingat ya, memandikan burung. Salah-salah, burung bisa sesak nafas kalau terlalu erat memegangnya. Atau, burung akan lepas berrrrr… kalau Anda kurang erat memegangnya. Juga, bulu burung bisa banyak yang rontok  jika burung tidak terbiasa dipegang. Arti dari semuanya adalah kepada masalah kebiasaan. Dalam mengawali sebuah kebiasaan itulah yang sering perlu pengorbanan.
Inti dari semuanya… dalam  memandikan burung, ada banyak pilihan yang bisa Anda ambil. Titik ekstrem pertama adalah jadikan burung Anda mengikuti kebiasaan yang Anda terapkan secara “memaksa” pada awalnya, dan titik ektrem lainnya adalah membebaskan burung untuk mandi kapan saja dia mau.
Hal yang pertama, yakni memaksakan burung mandi pada waktu yang Anda tentukan, maka lakukan secara perlahan dan bertahap. Untuk menunjang keberhasilan penerapan tips ini, maka lakukanlah (mengubah kebiasaan burung) pada masa burung pasca mabung, sebelum mulai dimandi-jemur secara rutin. Pada masa itulah burung banyak “melupakan” kebiasaan lama dan dia akan belajar tentang kebiasaan-kebiasaan baru, bahkan termasuk soal isian dan lagu yang dia bawakan.
Sementara itu, jika Anda ingin memberi sedikit kebebasan pada burung maka sediakan saja wadah air yang relatif besar di sangkar burung Anda. Biarkan saja burung Anda mau mandi kapan saja.  Untuk model yang beginian, dijamin burung Anda nyaman Anda pun merasa tenteram. Lantas bagaimana dengan  memandikan burung di karamba? Sementara lupakan saja….  ya bikin enjoy saja dalam berhobi burung. Sebab, mandi karamba juga tidak memberi jaminan apa-apa untuk burung Anda. Santai saja

No comments:

Post a Comment